Scroll untuk baca artikel
Deskripsi Gambar Deskripsi Gambar
Gorontalo Dewa Nusantara News

Kasi Intel Kasrem 133/NW Hadiri Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Gorontalo

×

Kasi Intel Kasrem 133/NW Hadiri Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Gorontalo

Sebarkan artikel ini

Kab. Gorontalo – Dewanusantaranews.com – Komando Resor Militer (Korem) 133/Nani Wartabone menegaskan komitmennya dalam upaya mitigasi dan tanggap darurat bencana di wilayah Provinsi Gorontalo. Hal ini ditunjukkan dengan kehadiran Danrem 133/NW Brigjen TNI Hardo Sihotang diwakili Kasi Intel Kasrem 133/NW Kolonel Kav Erwandarno, dalam Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi.

Apel gelar pasukan tersebut dilaksanakan di lapangan Polda Gorontalo, Jalan Ahmad A Wahab, Desa Pantungo Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, Rabu (5/11/2025). Di pimpin langsung oleh Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Drs. Widodo, S.H., M.H., dan turut dihadiri Gubernur Gorontalo Dr. Ir. Gusnar Ismail, M.M., Ketua DPRD Prov. Gorontalo Idrus M. Thomas Mopili, SE, MM., Sekda Prov. Gorontalo Sofian Ibrahim, M. Si., KBO Binda Gorontalo Kolonel Sus. Ivans Romell Wawointana S.I.P., Danlanal Gorontalo Letkol Laut (P) Hanny Chandra Sukmana, S.E.,M.Tr.Opsla., Pgs. Kadishar Satragdar 207 Kwd Kapten Lek Adis Prasetyo, Kasi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Gorontalo Nanang Ibrahim S.H., Para PJU Polda Gorontalo serta melibatkan berbagai unsur terkait, termasuk Korem 133/NW beserta Satuan jajaran, Pemerintah Daerah, Kepolisian (Polda/Polres), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, serta instansi pendukung lainnya.

Baca Juga  Jalan Mulus Segera Tuntas! Hari Ke-25 TMMD, Satgas TNI dan Warga Tonala 'Lembur' Pengecoran Rabat Beton

Dalam Amanatnya Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang di bacakan oleh Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Drs. Widodo, S.H., M.H., menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk pengecekan terhadap kesiapan personel maupun sarpras dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam sehingga diharapkan seluruh personel dan stakeholder yang terlibat dapat bersinergi secara singkat cepat dan tepat dalam menghadapi berbagai potensi bencana demi menjamin terlindunginya keamanan dan keselamatan.

Sebagaimana kita ketahui bersama bencana alam merupakan salah satu tantangan global yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia berdasarkan laporan united nation office tahun 2025 terdapat lebih dari 124 juta jiwa yang terdampak bencana alam setiap tahunnya. Demikian juga dengan Indonesia yang secara geografis terletak di kawasan ring of fire atau cincin api dunia kondisi tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia hal tersebut sejalan dengan hasil survei index tahun 2025 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ketiga negara potensi bencana alam tertinggi serta memiliki karakteristik kompleks dan tingkat kerentanan yang relatif tinggi.

Baca Juga  Aroma Solidaritas: Warga Tonala Jadi Jantung Dapur Satgas TMMD, Siapkan Ratusan Porsi Lauk Pauk Setiap Hari

“Berdasarkan data BNPB sampai dengan tanggal 19 Oktober 2025, telah terjadi 2.6 bencana alam diantaranya 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi serta beberapa bencana alam lainnya tersebut telah mengakibatkan 361 orang meninggal dunia, 37 orang hilang, 615 orang luka-luka, 5,2 juta orang mengungsi, 31.496 rumah rusak serta 887 fasilitas umum dan perkantoran rusak,” terangnya.

Untuk itu dibutuhkan langkah strategis yang komprehensif responsif dan berkesinambungan dalam rangka mencegah serta menanggulangi berbagai potensi bencana tersebut, terlebih lagi berdasarkan data BMKG saat ini 43,8% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan di mana puncaknya diperkirakan akan terjadi secara bertahap dari bulan November 2025 hingga Januari 2026.

Baca Juga  Guru Terbaik Kabupaten Gorontalo Berangkat ke Porsenijar Nasional 2025 di Pimpin Ketua PGRI

Meningkatnya curah hujan tersebut berpotensi mengakibatkan bencana hidrometrologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gelombang tinggi khususnya pada beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatera bagian selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, pulau Jawa, Bali, Nusa tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku serta Papua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *