Dewanusantaranews.com – Jakarta : Pernyataan menteri desa Yandri Susanto menyebut adanya LSM dan wartawan bodrex yang kerjanya menakut nakuti dan meminta sejumlah uang satu juta kepada kepala desa.
kini mendapat tanggapan dari pemerhati lingkungan dikabupaten Simalungun .
Minggu (2/02/2025)
” Sudah sepantasnya Kementrian desa lebih berbenah dengan cara meningkatkan pengawasan penyaluran maupun keberadaan aset yang bersumber dari dana desa pada tiap Nagori . Dan Sekelas Menteri saya menilai perkataan seperti itu tidak baik dan untuk di sampaikan “ketua Hari Praja Nasution selaku Pemerhati lingkungan di kelurahan serbalawan kecamatan Dolok batu nanggar Simalungun Sumut.
” Dari perjalan, yang dimulai dari tahun 2017 Hingga s 2024 program dana desa tersebut saya menilai , gagal untuk kesejahteraan masyarakat dan desa.
” Saya juga menduga itu akibat dari kurangnya pengawasan pada tiap pemerintah nagori , yang dilakukan oleh kementrian desa”Tegasnya.
Selain itu kata Heri banyak kepala desa di temukan tersandung hukum akibat memperkaya diri dari program pemerintah tersebut . Hinga saat ini , aset desa yang bersumber dari dana desa saya temukan mandul alias tak menghasilkan apapun untuk kesejahteraan masyarakat dan kas nagori atupun desa”urainya.
Saya menemukan lembu , Teratak , mesin depot air minum , pengadaan tabung gas elpiji , mobil pengangkut barang dan BSI link serta aset desa lainnya itu hingga saat ini jangan kan hasil, dan manfaat untuk masyarakat maupun penambahan kas negori . keberadaan nya saja bak hilang ditelan bumi.
Jadi kemendes jangan hanya pandai mengucurkan anggaran saja untuk Nagori . serta memberi pernyataan, yang seolah mengkambing hitamkan LSM dan wartawan dari kegagalan program pemerintah tersebut.












