PRESISI, yang merupakan kependekan dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan, telah menjadi pedoman dalam setiap tindakan yang diambil oleh kepolisian Indonesia, termasuk Polsek Purba di Polres Simalungun.
“Insiden ini merupakan contoh dari tantangan yang kami hadapi sebagai pelayan masyarakat. Kami berusaha untuk merespons dengan cepat dan tepat, serta menunjukkan empati dan kepedulian kepada keluarga yang terdampak,” katanya. AKP Marolop Sinaga menambahkan, “Melalui pendekatan PRESISI, kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang kami ambil tidak hanya efektif tapi juga transparan dan bertanggung jawab dan berkeadalian kepada masyarakat yang kami layani.”
Dalam menghadapi bencana alam seperti banjir bandang yang menyebabkan hilangnya kuburan penduduk, Polsek Purba dengan cepat terlibat dalam proses evakuasi dan identifikasi, bekerjasama dengan pihak lain yang terlibat. Langkah ini merupakan bentuk dari tanggung jawab kepolisian dalam mengelola situasi darurat dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak, “ujar Marolop.
Lebih lanjut, AKP Marolop Sinaga menyatakan bahwa kepolisian akan terus berupaya meningkatkan kerjasama dengan semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lokal, untuk memperkuat upaya preventif dan mitigasi bencana di masa depan. Hal ini sesuai dengan prinsip predictiveness yang ada dalam konsep PRESISI, yang mengharuskan kepolisian untuk tidak hanya merespon setelah suatu kejadian, tapi juga proaktif dalam upaya pencegahan dan persiapan menghadapi bencana.
Penanganan kasus ini diharapkan dapat menjadi contoh positif dari bagaimana kepolisian, dengan menerapkan prinsip PRESISI, berperan serta dalam menjaga dan melayani masyarakat, khususnya dalam situasi yang penuh tantangan, “pungkas AKP Marolop.
Peristiwa ini menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga.












