Siak – Dewanusantaranews.com – Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik Badan Informasi Geospasial (BIG), Antonius, menyampaikan, transformasi digital merupakan dua elemen yang saling terhubung dan tidak dapat dipisahkan dalam mendukung pembangunan pemerintahan saat ini.
Menurutnya, era digital telah dimulai sejak puluhan tahun lalu, dan teknologi geospasial berkembang sangat pesat. Mulai dari proses pemetaan, pendistribusian data, hingga integrasi dalam berbagai sistem layanan publik.
Ia menegaskan bahwa daerah tidak boleh tertinggal dalam perkembangan ini, karena data spasial menjadi fondasi penting dalam pengambilan kebijakan berbasis bukti dan kondisi lapangan.
“Kita harus berkembang dan bergerak cepat. Daerah tidak boleh tertinggal. Namun perlu digarisbawahi, sebagus apa pun teknologinya, jika datanya tidak akurat maka hasilnya tidak akan baik. Kualitas data, baik spasial maupun non spasial, harus dijaga,” sebutnya.
“Apa yang ada di komputer kita, sambungnya, harus benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan,” ujar Antonius, pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) IG Regional Sumatera yang digelar secara daring, Kamis (3/7/2025).
Ia menambahkan, dalam tiga tahun ke depan, BIG menargetkan penyusunan peta dasar skala besar 1:5000 untuk wilayah-wilayah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Papua guna mendukung perencanaan tata ruang serta pembangunan yang lebih tepat sasaran.












