BENGKALIS – Dewanusantaranews.com – Kekacauan di Pelabuhan Roro Air Putih, Pakning, kembali pecah. Jumat, 6 Juni 2025, antrean kendaraan mengular tanpa kejelasan. Warga harus berjam-jam berpanas-panasan, lapar, dan lelah — sementara pihak Dinas Perhubungan Bengkalis, lenyap tanpa jejak. Kepala Dinas Perhubungan, Adi Pranoto, lagi-lagi tidak muncul dan tidak memberikan pernyataan apapun.
“Ini bukan kali pertama rakyat dikorbankan. Tapi yang paling memalukan, Kadishub-nya justru hobi blokir HP wartawan yang ingin konfirmasi!” kecam Harry Warisman Syaputra, Ketua DPC ASWIN(Asosiasi wartawan internasional)Kabupaten Bengkalis.
Menurut Harry, tindakan Adi Pranoto bukan sekadar bentuk ketidakmampuan, melainkan pelecehan terhadap fungsi kontrol publik dan media.
“Kita tahu pelayanan Roro makin kacau. Tapi yang lebih menyakitkan, saat media mencoba menghubungi untuk minta penjelasan, nomor wartawan justru diblokir. Ini bukan cuma antikritik ,ini gaya pejabat otoriter yang merasa kebal,” tegasnya.
Kondisi Roro Air Putih sudah lama jadi keluhan publik. Minim armada, sistem antrean amburadul, dan tidak adanya langkah antisipatif saat lonjakan penumpang, menunjukkan Dishub di bawah Adi Pranoto sudah kolaps total dalam perencanaan.
Namun yang paling disorot adalah sikap Kadishub yang enggan memberikan klarifikasi. Sejumlah wartawan dari media lokal dan nasional mengaku nomor mereka diblokir oleh Kadishub setelah berulang kali menghubungi untuk meminta konfirmasi.
Padahal, menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, pejabat publik wajib menjawab permintaan informasi dari media dan masyarakat, apalagi dalam situasi pelayanan publik yang bermasalah.












