Nah..karena dalam berita beredar, Dana dan Riki Dermawan teman ngobrol Zulfan sempat melarai kejadian itu, namun Putra Zali tidak mengindahkan nya sehingga Zulfan sempat mengalami muntah-muntah dan sampai luka memar dibagian leher. Dari kejadian tersebut, akhirnya Zulfan Asnandahlan harus dilarikan ke RSUD untuk menjalani proses penyembuhan.
Hendri menambahkan apa yang dibuat narasi pemberitaan itu membesar-besarkan alur cerita yang tidak sesuai faktanya, kalau muntah-muntah saat dicekik dilokasi tersebut dan langsung dilarikan kersu, kenapa pula setelah dipiting dan dileraikan si korban langsung menantang, logikanya. Kata Hendri ,Rabu 25 September 2024
Jelasnya, peristiwa ini ada sebab yang tak kunjung selesai tapi bukan masalah kampanye politik, jelasnya si korban ini selalu memancing amarah putra zali (adiknya) dengan komentar dengan kata” tidak ada tempat bagi pengkhianat” setiap kali putra zali memposting story WhatsApp yang salah satu ucapan itu pertama kali diucapkan pada 1 September 2024.
” Puncak masalah terkait status WhatsApp dari korban ke putra zali pelaku yang menuliskan chat “penghianat” pada 1 September 2024. Berdasarkan pengakuan putra zali (pelaku) bahwa kejadian tersebut refleks alias spontan dan tidak ada niat atau iktikad buruk .
Harapannya kepada para media membuat pemberitaan secara berimbang dan jangan menjustice tanpa konfirmasi dan terkesan opini menghakimi fakta yang sebenarnya bukan seperti itu, ini seakan dibesar besarkan. Pungkasnya.












