Ia menambahkan, mekanisme penyampaian rancangan kegiatan statistik kini dapat dilakukan melalui aplikasi Romantik, yang selanjutnya terintegrasi dengan penerapan Satu Data Indonesia (SDI) berbasis Generic Statistical Business Process Model (GSBPM).
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Siak, Nugroho Imam Darojat, memaparkan alur pengumpulan dan pelaporan hasil data statistik, sekaligus menyampaikan Insight Data Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Siak Triwulan II Tahun 2025.
“Berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 5,85%. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata sebelum pandemi, dan termasuk kelompok atas dibanding kabupaten/kota lain di Riau,” terangnya.
Pertumbuhan tersebut didukung sektor industri pengolahan (42,16%), pertambangan (22,26%), dan pertanian (25,18%). Dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar berasal dari konsumsi rumah tangga (23,65%), investasi/PMTB (23,17%), serta net ekspor barang dan jasa (50,58%).
Nugroho menegaskan, FGD ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam mewujudkan tata kelola data yang terpadu, transparan, dan akuntabel di Kabupaten Siak.
“Kami berharap sinergi ini mampu mendorong perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran, sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Parlindungan Tambunan












