Menurut pemahaman dari awak media Dewanusantara.com selama berlangsung acara mangupa-upa dapat disimpulkan dari semua pembicara baik dari kaum perempuan maupun dari kaum bapak dari semua yang hadir, hampir semua sama tujuannya yang pada hakikatnya bertujuan untuk mengembalikan tondi ke badan dan memohon berkah dari Tuhan YME agar senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, dimudahkan rezekinya dan anak yang lagi dalam kandungan diberikan kesehatan, keselamatan sampai lahir serta diberikan umur panjang, berguna bagi bangsa, negara, agama, orangtua dan keluarga.
Disela-sela selesainya acara, awak media Dewanusantara.com sempat berbincang-bincang dengan yang nama ada dibawah ini sekaligus mengurtip keterangannya yaitu :
“Tradisi ini masih berlanjut sampai sekarang, masih bisa kami jaga, kami lestarikan” tutur H. Daulat Daulay salah satu tokoh masyarakat.
” Alhamdulillah budaya upa-upa ini yang sifatnya turun temurun sejak leluhur kami sampai generasi sekarang masih bisa bertahan, kedepannya saya ragukan, tapi mudah”anlah” imbuhnya.
” Kami di daerah Ex-Sosa memang budaya upa-upa ini tetap ada, namun untuk semacam kegiatan yang baru kita laksanan ditempat kami tidak ada sama sekali seperti ini” tutur H.Salih Pasaribu yg biasa dipanggil H.Sayum.
Tradisi upa-upa yang sudah dilakukan sejak lama ini semoga dapat bertahan. Nilai yang dapat diambil dari sini adalah berupa do’a, nasehat, mempererat silaturahmi, memupuk rasa syukur dan pengembalian semangat bagi orang yang dihadapkan pengupa.












